Kemarin siang aku mendapat sms dari teman priaku
“ Rin kamu kenal Penanggung Jawabnya Paskibra U*** gak??”
Usut punya usut, pacarnya mengikuti ekskul paskibra di U***
Dan dan si pacar tidak terima akan perlakuan si senior
terhadap pacarnya.
Paskibra memang sering di identikkan dengan ajang Bully..gak
hanya di Koran, saat SMA dulu aku harus bolak balik ke kantor guru untuk
menerangkan kepada orang tua Juniorku tentang “ajang bully” tersebut.
Memang dari permukaannya, paskibra tampak seperti senior
menyiksa juniornya, atau senior sedang balas dendam kepada juniornya.
Tapi Itu salah!!!
Ingat, don't judge a book by its cover!
Setiap tindakan yang senior ambil, selalu memiliki alasan
yang akan berguna untuk adek-adeknya…
Misalnya :
- 1. Diberi hukuman fisik
Memang benar, hukuman fisik yang diterima
para junior Paskibra dapat dibilang berat. Tapi ini dimaksutkan agar si junior nantinya
mampu menghadapi kondisi saat bekerja dilapangan (upacara).
Saat upacara para paskibra harus menahan
panas, berdiri lebih lama, dan tidak boleh melakukan gerakan yang tidak
diperlukan. Ini berat loo..
Selain untuk mempersiapkan kondisi fisik
saat upacara, juga untuk mempersiapkan fisik si junior ini saat dia nanti
menjadi senior. Jadi senior gag gampang loo. Dia harus mampu berpikir cepat dan
memiliki kekuatan fisik yang lebih untuk ngelatih dan ngelindungi adik adiknya.
- 2. Dibentak-bentak
Kalau yang namanya dibentak-bentak sudah jadi
makan siang buat si para paskibra. Ini ditujukan untuk memperkuat mental dari
para junior. Mental ini penting juga..misalnya saja saat upacara, saat upacara
si paskibra tidak boleh tergoda oleh godaan dari para peserta upacara. Selain
itu ditujukan agar mampu menumbuhkan keberanian dalam dirinya. Terutama di
depan orang banyak dan calon juniornya.
So, dimana “ajang Bully”??
Tapi memang ada beberapa senior yang tak tahu arti dari
kekuasaannya dan bertindak semena-mena..
tapi selebihnya, sebenarnya senior itu sangat menyayangi juniornya
Namun caranya saja yang berbeda..
:D
:D
Tidak ada komentar :
Posting Komentar