arind

Selasa, 14 Mei 2013

DOM


A.    Pengantar
Dimana-mana kita menjumpai bentuk-bentuk organisasi, misalnya negara, partai politik, perkumpulan mahasiswa, perkumpulan sepak bola, Rukun Kampung(RK), Rukun Tetangga(RT), dan bahkan organisasi dalam bentuk yang paling kecil yaitu keluarga. Pada hakikatnya organisasi akan terbentuk apabila terdapat dua orang atau lebih bersatu dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan bersama (indriyo,1996).
 Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif.
B.     Definisi Organisasi (Organization)
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian.
Organisasi merupakan suatu pola kerja sama antara orang-orang yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Wexlwy and Yulk (dalam Kasim, 1993 : 1)
James D. Mooney memberikan definsi tentang organisasi adalah suatu bentuk dari setiap kerja sama manusia dalam mencapai tujuan bersama (the form of every human assosiation for attainment of a common purpose).
Chester I. Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Lain lagi dengan Gibson, Ivancevich, dan Donnelly dalam bukunya Organization memberikan definisi organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan masyarakat untuk berserkat dalam mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan. Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :
             1.     Adanya tujuan bersama yang telah ditetapkan
             2.     Adanya kerjasama dua orang atau lebih
             3.     Adanya pembagian tugas-tugas yang diatur dengan hak, kewajiban, dan tangggung jawab
             4.     Adanya kehendak untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan, secara individu tujuan tidak dapat tercapai
C.    Struktur Organisasi
Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja. Bentuk dari adanya pembagian tugas tersebut dapat digambarkan kedalam suatu struktur organisasi atau bagan organisasi. Bagan organisasi adalah suatu susunan skematis yang menunjukkan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi dalam organisasi, dan bagaimana mereka saling berhubungan.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
                  1.            Strategi organisasi pencapaian tujuan.
                  2.            Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
                  3.            Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
                  4.            Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
                  1.            Spesialisasi kegiatan
                  2.            Koordinasi kegiatan
                  3.            Standarisasi kegiatan
                  4.            Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
                  5.            Ukuran satuan kerja
D.    Bagan Organisasi
Struktur organisasi akan nampak menjadi jelas dan tegas apabila di sajikan dalam bentuk gambar pada bagan organisasi. Bagan organisasi adalah gambar struktur organisasi yang ditunjukkan dengan kotak-kotak atau garis-garis yang disusun menurut kedudukannya yang masing-masing memuat fungsi tertentu dan satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran wewenang.
 Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Kegunaan bagan organisasi adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1.         Besar kecilnya organisasi
2.         Garis-garis saluran wewenang
3.         Berbagai macam saluran organisasi yang ada
4.         Rincian aktivitas masing-masing satuan organisasi
5.         Setiap jabatan yang ada
6.         Rincian tugas para pejabat
7.         Jumlah pejabat
8.         Foto pejabat
9.         Kedudukan setiap pejabat
10.     Untuk menilai apakah suatu organisasi telah menerapkan asas organisasinya dengan baik
Bagan organisasi berdasarkan bentuk dapat dibedakan menjadi delapan macam yaitu:
1.         Bagan piramid: Bentuk ini yang paling banyak diguakan, karena sederhana, jelas dan mudah dimengerti.
2.         Bagan mendatar
3.         Bagan menegak: agak menyerupai bentuk piramid, yaitu dalam pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak sepenuhnya.
4.         Bagan lingkaran
5.         Bagan setengah lingkaran
6.         Bagan elips
7.         Bagan setengah elips
8.         Bagan sinar
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama. Bagan ini menggambarkan lima aspek utama struktur organisasi, yaitu :
1.            Pembagian kerja
2.            Rantai perintah
3.            Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4.            Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
5.            Tingkatan manajemen

E.     Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
                              1.            Pembagian kerja
                              2.            Rantai perintah
                              3.            Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
                              4.            Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
                              5.            Tingkatan manajemen
Pedoman organisasi terdiri dari empat asas, yaitu :
1.              Asas Koordinasi, dimana pembagian tugas dalam organisasi harus selalu ditunjukkan adanya saling hubungan (Interelasi) antar bagian dalam rangka mencapai tujuan bersama. Sebab tujuan dari masing-masing bagian tidak boleh saling bertentangan dengan tujuan bersama, tapi harus menopang tujuan yang lebih tinggi tingkatannya.
2.              Asas Hirarki, dimana tujuan bersama yang cukup besar perlu adanya pembagian tugas yang lebih terperinci berupa tugas-tugas antara atau bagian yang lebih kecil yang menopang tugas yang lebih tinggi tingkatannya.
3.               Asas Batas Kendali (Span of Control), dimana semakin banyak bawahan yang harus dikendalikan, diawasi dan dikoordinasi, makin banyak yang tidak dapat dikendalikan, karena makin banyak yang berada diluar batas pengendaliannya
4.              Asas Kesatuan Komando, yaitu adanya seorang atasan saja yang membawahi beberapa orang bawahan, diharapkan akan terhindar dari tumpang tindih tugas yang harus dilaksanakan.
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
                              1.            Bentuk Piramidal, merupakan bentuk yang paling sering digunakan, sederhana, dan mudah dimengerti
 
                              2.            Bentuk Vertikal, hampir sama dengan bentuk piramidal dalam pelimpahan kekuasaan

                              3.            Bentuk Horisontal, aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan

                              4.            Bentuk Melingkar atau Sirkular, menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain

F.     Macam-macam Bentuk Organisasi
Pembedaan yang paling penting dari cara pembagian perbedaan atas dasar wewenang, tanggung jawab, serta hubungan kerja yang terjadi di dalam organisasi yang bersangkutan. Atas dasar hal-hal di atas maka terdapat beberapa jenis organisasi, yaitu :
1.      Organisasi Garis (line organization)
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
a.       Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
b.      Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
c.       Proses pengambilan keputusan cepat.
d.      Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
e.       Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
a.       Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
b.      Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c.       Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2.      Organisasi Garis dan Staf (line and staf organizaio)
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
a.       Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
b.      Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
c.       Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
d.      Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
e.       Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
f.       Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
g.      Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
a.       Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
b.      Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
c.       Kesatuan komando berkurang.
d.      Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3.      Organisasi Fungsional (functional organizatio)
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
a.       Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
b.      Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
c.       Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
d.      Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
a.       Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
b.      Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c.       Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
4.      Organisasi Matriks
Karyawan berkewajiban untuk bertanggung jawab kepada dua atasan baik secara vertikal maupun horizontal, sedangkan garis komando divisional digambarkan oleh garis vertikal. Oleh karena itulah maka organisasi matriks disebut sebagai sistem multi komando, dimana dalam hal ini seperti halnya dalam matematika ada garis-garis vertikal (kolom) dan ada pula garis horizontal yang menunjukkan baris.
                        Kebaikan :
a.       Memiliki fleksibilitas yang tinggi
b.      Mendorong kerja sama multi disipliner
c.       Terjadi pengembangan karyawan
d.      Pucuk pimpinan lebih leluasa untuk membuat perencanaan
e.       Motivasi dan keterlibatan karyawan menjadi lebih besar

Keburukan :
a.       Ada kemungkinan untuk menjadi anarkhi
b.      Mendorong adanya penyelundupan
c.       Biasanya cenderung untuk bersifat biaya tinggi
d.      Sering terjadi kekaburan tanggung jawab
5.      Organisasi Panitia (commitee organization)
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
a.       Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
b.      Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c.       Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
a.       Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
b.      Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
c.        Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
Analisis Organisasi Pelayanan Kesehatan
·           Organisasi Pelayanan Kesehatan
Nama Organisasi          : Rumah Sakit Paru Jember
Alamat                           : Jalan Nusa Indah No. 28 Desa Pialangan, Kecamatan Kalisat,jember
Telepon                         : 0331-411570, 0331-411781, 0331-421078, 0331-425315
Dalam perencanaan operasional suatu organisasi, terdapat Visi dan Misi organisasi.
Visi adalah suatu keadaan yang akan dicapai oleh organisasi tersebut. Misi adalah Penjabaran dari visi melalui tindakan.
Visi  dan Misi Rumah Sakit Paru Jember
·         Visi
Visi Rumah Sakit Paru Jember mewujudkan “WORLD CLASS HOSPITAL”. “World Class Hospital” mengandung arti seluruh Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Paru Jember berstandar Internasional.
·         Misi
Misi Rumah Sakit Paru Jember adalah:
1.      Menyelenggarakan pelayanan kesehatan sistem respirasi dan sistem sirkulasi pembuluh darah secara paripurna.
2.      Menyelenggarakan manajemen dan peningkatan kualitas sumber daya terutama sumber daya manusia.
3.      Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna di bidang pelayan kesehatan sistem respirasi dan sistem sirkulasi pembuluh darah.
4.      Mengembangkan sistem informasi dan jaringan/networking berbasis IT.
Tujuan Rumah Sakit Paru Jember
1.    Tujuan umum:
Untuk meningkatkan kinerja Rumah Sakit Paru Jember dan mutu layanan kesehatan kepada masyarakat sesuai standar Akreditasi dan ISO 9001-2000 dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberi fleksibilitas dalam pengelolaan keungan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas dan penerapan praktik bisnis pelayanan kesehatan yang sehat.
2.      Tujuan Khusus:
a.       Peningkatan kinerja Rumah Sakit Paru Jember dan mutu layanan kesehatan kepada masyarakat
b.             Terwujudnya fleksibilitas dalam pengelolaan keungan Rumah Sakit Paru Jember
c.              Terciptanya pengelolaan keungan Rumah Sakit Paru Jember yang efektif, efisien, transparan, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan penerapan praktik bisnis yang sehat
d.             Terpenuhinya kebutuhan Operasional Rumah Sakit Paru Jember dengan cepat.


Struktur Organisasi Rumah Sakit Paru

Susunan Organisasi P2K
 Bagan Organisasi Rumah Sakit Paru
-        Tahun 1958-1963 Dipimpin oleh                    : dr. M. Kazan
-        Tahun 1963-1975 Dipimpin oleh                    : dr. R Armand S
-        Tahun 1975-1990 Dipimpin oleh                    : dr. Lukas P
-        Tahun 1990-1998 Dipimpin oleh                    : dr. Wathoni T
-        Tahun 1998-2002 Dipimpin oleh                    : dr.H.R.A.Barkah, MM
-        Tahun 2002 sampai saat ini Dipimpin oleh     : dr.IGN Arya Sidemen, S.E, M.PH

Bentuk Organisasi
Dilihat dari bagan organisasi diatas, organisasi yang dianut oleh Rumah Sakit Paru merupakan organisasi bentuk garis dan staf  karena wewenang dari atasan disalurkan secara langsung  kepada bawahan dan yang berhak memberikan perintah hanyalah pimpinan, sedangkan staf hanya sebagai pembantu pimpinan . Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada atasan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang mulai  berkembang, memerlukan bantuan dari orang-orang yang ahli dalam bidang tertentu. Sedangkan dilihat dari sudut kepemilikannya merupakan organisasi milik pemerintah. Dilihat dari sudut bidang kegiatannya merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang kesehatan dan berbasis masyarakat. Dilihat dari sudut jumlah pimpinan, organisasi ini merupakan organisasi tunggal.
Bagan organisasi ini berbentuk piramid karena mempunyai satu atasan yang membawahi beberapa bagian dan bagian tersebut memiliki sub bagian sehingga dilihat dari bentuknya hampir sama dengan bentuk piramid.
Dilihat dari sudut pandang asas, Rumah Sakit Paru  menganut asas komando  karena adanya seorang atasan saja yang  membawahi beberapa orang bawahan
 REFERENSI
Adikoesoemo.2003. Manajemen Rumah Sakit.Jakarta : Pustaka  Sinar Harapan
Asrul, Azwar.1988. Pengantar Administrasi Kesehatan.Jakarta : Binarupa Aksana
Rais, Soenyoto.1994.Pengelolaan Organisasi. Surabaya: Airlangga University Press
Gitosudarmo, Indriyo.1996.Prinsip Dasar MANAJEMEN Edisi3.Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA

Tidak ada komentar :

Posting Komentar