A.
Pengantar
Dimana-mana
kita menjumpai bentuk-bentuk organisasi, misalnya negara, partai politik,
perkumpulan mahasiswa, perkumpulan sepak bola, Rukun Kampung(RK), Rukun
Tetangga(RT), dan bahkan organisasi dalam bentuk yang paling kecil yaitu
keluarga. Pada hakikatnya organisasi akan terbentuk apabila terdapat dua orang
atau lebih bersatu dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan bersama
(indriyo,1996).
Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum,
yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah
sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain
sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan
para anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif.
B.
Definisi
Organisasi (Organization)
Pengorganisasian
(organizing) merupakan proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki
dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam
organisasi yaitu departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses
pengorganisasian.
Organisasi
merupakan suatu pola kerja sama antara orang-orang yang terlibat dalam
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Wexlwy and Yulk (dalam Kasim, 1993 : 1)
James
D. Mooney memberikan definsi tentang organisasi adalah suatu bentuk dari setiap
kerja sama manusia dalam mencapai tujuan bersama (the form of every human
assosiation for attainment of a common purpose).
Chester
I. Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas
kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Lain
lagi dengan Gibson, Ivancevich, dan Donnelly dalam bukunya Organization
memberikan definisi organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan masyarakat
untuk berserkat dalam mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu
secara perorangan.
Organisasi
merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur
serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan. Jadi
organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1.
Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
2.
Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama
dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar yang
membentuk organisasi yaitu :
1. Adanya
tujuan bersama yang telah ditetapkan
2. Adanya
kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya
pembagian tugas-tugas yang diatur dengan hak, kewajiban, dan tangggung jawab
4. Adanya
kehendak untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan, secara individu tujuan tidak
dapat tercapai
C.
Struktur
Organisasi
Didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
ukuran satuan kerja. Bentuk dari adanya pembagian tugas tersebut dapat
digambarkan kedalam suatu struktur organisasi atau bagan organisasi. Bagan
organisasi adalah suatu susunan skematis
yang menunjukkan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi dalam
organisasi, dan bagaimana mereka saling berhubungan.
Faktor-faktor
yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1.
Strategi organisasi
pencapaian tujuan.
2.
Perbedaan teknologi
yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur
organisasi.
3.
Kemampuan dan cara berpikir
para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu
dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4.
Besarnya organisasi dan
satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur
struktur organisasi terdiri dari :
1.
Spesialisasi kegiatan
2.
Koordinasi kegiatan
3.
Standarisasi kegiatan
4.
Sentralisasi dan desentralisasi
pembuatan keputusan
5.
Ukuran satuan kerja
D.
Bagan
Organisasi
Struktur organisasi akan nampak menjadi jelas dan tegas apabila di
sajikan dalam bentuk gambar pada bagan organisasi. Bagan organisasi adalah gambar struktur organisasi yang ditunjukkan
dengan kotak-kotak atau garis-garis
yang disusun menurut kedudukannya yang masing-masing memuat fungsi tertentu dan
satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran wewenang.
Bagan organisasi memperlihatkan
tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan
kerja sama.
Kegunaan bagan organisasi adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai
berikut:
1.
Besar kecilnya
organisasi
2.
Garis-garis saluran
wewenang
3.
Berbagai macam saluran
organisasi yang ada
4.
Rincian aktivitas
masing-masing satuan organisasi
5.
Setiap jabatan yang ada
6.
Rincian tugas para
pejabat
7.
Jumlah pejabat
8.
Foto pejabat
9.
Kedudukan setiap
pejabat
10. Untuk
menilai apakah suatu organisasi telah menerapkan asas organisasinya dengan baik
Bagan organisasi berdasarkan bentuk
dapat dibedakan menjadi delapan macam yaitu:
1.
Bagan piramid: Bentuk ini
yang paling banyak diguakan, karena sederhana, jelas dan mudah dimengerti.
2.
Bagan mendatar
3.
Bagan menegak: agak
menyerupai bentuk piramid, yaitu dalam pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah,
hanya bagan vertikal berwujud tegak sepenuhnya.
4.
Bagan lingkaran
5.
Bagan setengah
lingkaran
6.
Bagan elips
7.
Bagan setengah elips
8.
Bagan sinar
Bagan organisasi memperlihatkan tentang
susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama struktur organisasi, yaitu :
1.
Pembagian kerja
2.
Rantai perintah
3.
Tipe pekerjaan yang
dilaksanakan
4.
Pengelompokkan
segmen-segmen pekerjaan
5.
Tingkatan manajemen
E.
Bentuk-bentuk
Organisasi
Bagan
organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang
menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan
ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1.
Pembagian kerja
2.
Rantai perintah
3.
Tipe pekerjaan yang
dilaksanakan
4.
Pengelompokan
segmen-segmen pekerjaan
5.
Tingkatan manajemen
Pedoman organisasi terdiri dari empat asas, yaitu
:
1.
Asas Koordinasi, dimana pembagian tugas dalam organisasi harus selalu ditunjukkan adanya saling hubungan
(Interelasi) antar bagian dalam rangka mencapai
tujuan bersama. Sebab tujuan dari masing-masing bagian tidak boleh saling bertentangan dengan tujuan bersama, tapi
harus menopang tujuan yang lebih tinggi
tingkatannya.
2.
Asas Hirarki, dimana tujuan bersama yang cukup besar perlu adanya pembagian
tugas yang lebih terperinci berupa tugas-tugas antara atau bagian yang lebih kecil yang menopang
tugas yang lebih tinggi tingkatannya.
3.
Asas Batas Kendali (Span of
Control), dimana semakin banyak bawahan yang harus dikendalikan, diawasi dan
dikoordinasi, makin banyak yang tidak dapat dikendalikan, karena makin banyak yang berada diluar batas pengendaliannya
4.
Asas Kesatuan Komando, yaitu adanya seorang atasan saja yang membawahi beberapa orang bawahan, diharapkan
akan terhindar dari tumpang tindih tugas
yang harus dilaksanakan.
Adapun cara penggambaran bagan
struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1.
Bentuk Piramidal,
merupakan bentuk yang paling sering digunakan, sederhana, dan mudah dimengerti
2.
Bentuk Vertikal, hampir
sama dengan bentuk piramidal dalam pelimpahan kekuasaan
3.
Bentuk Horisontal,
aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan
4.
Bentuk Melingkar atau
Sirkular, menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain
F.
Macam-macam
Bentuk Organisasi
Pembedaan yang paling penting dari cara
pembagian perbedaan atas dasar wewenang, tanggung jawab, serta hubungan kerja
yang terjadi di dalam organisasi yang bersangkutan. Atas dasar hal-hal di atas
maka terdapat beberapa jenis organisasi, yaitu :
1. Organisasi
Garis (line organization)
Merupakan
bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol.
Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah
karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
a. Kesatuan
komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
b. Garis
komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan
bawahan.
c. Proses
pengambilan keputusan cepat.
d. Karyawan
yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui,
juga karyawan yang rajin dan malas.
e. Rasa
solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
a. Seluruh
organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu
melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
b. Adanya
kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c. Kesempatan
karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi
Garis dan Staf (line and staf organizaio)
Dianut
oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang
beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang
ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang
kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
a. Dapat
digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan
perusahaan.
b. Terdapatnya
pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf
ahli.
c. Bakat
yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu
spesiali-sasi.
d. Prinsip
penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
e. Pengambilan
keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena
pimpinan masih dalam satu tangan.
f. Koordinasi
lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
g. Semangat
kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan
kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
a. Rasa
solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
b. Perintah-perintah
menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi
adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
c. Kesatuan
komando berkurang.
d. Koordinasi
kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan
tugas.
3. Organisasi
Fungsional (functional organizatio)
Organisasi
yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada
perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
a. Pembidangan
tugas menjadi lebih jelas.
b. Spesialisasi
karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
c. Solidaritas
kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
d. Koordinasi
berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
a. Karyawan
terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
b. Koordinasi
menyeluruh sukar dilaksanakan.
c. Menimbulkan
rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul
konflik.
4. Organisasi
Matriks
Karyawan
berkewajiban untuk bertanggung jawab kepada dua atasan baik secara vertikal
maupun horizontal, sedangkan garis komando divisional digambarkan oleh garis
vertikal. Oleh karena itulah maka organisasi matriks disebut sebagai sistem
multi komando, dimana dalam hal ini seperti halnya dalam matematika ada
garis-garis vertikal (kolom) dan ada pula garis horizontal yang menunjukkan
baris.
Kebaikan :
a. Memiliki
fleksibilitas yang tinggi
b. Mendorong
kerja sama multi disipliner
c. Terjadi
pengembangan karyawan
d. Pucuk
pimpinan lebih leluasa untuk membuat perencanaan
e. Motivasi
dan keterlibatan karyawan menjadi lebih besar
Keburukan
:
a. Ada
kemungkinan untuk menjadi anarkhi
b. Mendorong
adanya penyelundupan
c. Biasanya
cenderung untuk bersifat biaya tinggi
d. Sering
terjadi kekaburan tanggung jawab
5. Organisasi
Panitia (commitee organization)
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara
waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya
:
a. Segala
keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan
terperinci.
b. Kemungkinan
pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c. Koordinasi
kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
a. Proses
pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat
pelaksanaan tugas.
b. Tanggung
jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
c. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk
dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
Analisis Organisasi
Pelayanan Kesehatan
·
Organisasi Pelayanan
Kesehatan
Nama Organisasi : Rumah Sakit Paru Jember
Alamat : Jalan Nusa Indah No. 28 Desa
Pialangan, Kecamatan Kalisat,jember
Telepon : 0331-411570,
0331-411781, 0331-421078, 0331-425315
Dalam
perencanaan operasional suatu organisasi, terdapat Visi dan Misi organisasi.
Visi
adalah suatu keadaan yang akan dicapai oleh organisasi tersebut. Misi adalah
Penjabaran dari visi melalui tindakan.
Visi dan Misi Rumah Sakit Paru Jember
·
Visi
Visi
Rumah Sakit Paru Jember mewujudkan “WORLD CLASS HOSPITAL”. “World
Class Hospital” mengandung arti seluruh Pelayanan Kesehatan yang diberikan
oleh Rumah Sakit Paru Jember berstandar Internasional.
·
Misi
Misi Rumah Sakit Paru Jember adalah:
1.
Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan sistem respirasi dan sistem sirkulasi pembuluh darah secara
paripurna.
2.
Menyelenggarakan
manajemen dan peningkatan kualitas sumber daya terutama sumber daya manusia.
3.
Menyelenggarakan
penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna di bidang pelayan kesehatan
sistem respirasi dan sistem sirkulasi pembuluh darah.
4. Mengembangkan
sistem informasi dan jaringan/networking berbasis IT.
Tujuan
Rumah Sakit Paru Jember
1. Tujuan
umum:
Untuk meningkatkan kinerja Rumah
Sakit Paru Jember dan mutu layanan kesehatan kepada masyarakat sesuai standar
Akreditasi dan ISO 9001-2000 dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberi fleksibilitas dalam pengelolaan
keungan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas dan penerapan praktik
bisnis pelayanan kesehatan yang sehat.
2. Tujuan
Khusus:
a. Peningkatan kinerja
Rumah Sakit Paru Jember dan mutu layanan kesehatan kepada masyarakat
b.
Terwujudnya
fleksibilitas dalam pengelolaan keungan Rumah Sakit Paru Jember
c.
Terciptanya pengelolaan
keungan Rumah Sakit Paru Jember yang efektif, efisien, transparan, bersaing,
adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan penerapan praktik bisnis yang sehat
d.
Terpenuhinya kebutuhan
Operasional Rumah Sakit Paru Jember dengan cepat.
Struktur Organisasi Rumah Sakit Paru
Susunan
Organisasi P2K
Bagan Organisasi
Rumah Sakit Paru
-
Tahun 1958-1963
Dipimpin oleh : dr. M.
Kazan
-
Tahun 1963-1975
Dipimpin oleh : dr. R
Armand S
-
Tahun 1975-1990
Dipimpin oleh : dr.
Lukas P
-
Tahun 1990-1998
Dipimpin oleh : dr.
Wathoni T
-
Tahun 1998-2002
Dipimpin oleh :
dr.H.R.A.Barkah, MM
-
Tahun 2002 sampai saat
ini Dipimpin oleh : dr.IGN Arya
Sidemen, S.E, M.PH
Bentuk Organisasi
Dilihat
dari bagan organisasi diatas, organisasi yang dianut oleh Rumah Sakit Paru merupakan
organisasi bentuk garis dan staf karena
wewenang dari atasan disalurkan secara langsung kepada bawahan dan yang berhak memberikan
perintah hanyalah pimpinan, sedangkan staf hanya sebagai pembantu pimpinan .
Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di
tujukan kepada atasan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai
struktur ini adalah organisasi yang mulai
berkembang, memerlukan bantuan dari orang-orang yang ahli dalam bidang
tertentu. Sedangkan dilihat dari sudut kepemilikannya merupakan organisasi
milik pemerintah. Dilihat dari sudut bidang kegiatannya merupakan organisasi yang
bergerak dalam bidang kesehatan dan berbasis masyarakat. Dilihat dari sudut
jumlah pimpinan, organisasi ini merupakan organisasi tunggal.
Bagan
organisasi ini berbentuk piramid karena mempunyai satu atasan yang membawahi
beberapa bagian dan bagian tersebut memiliki sub bagian sehingga dilihat dari
bentuknya hampir sama dengan bentuk piramid.
Dilihat
dari sudut pandang asas, Rumah Sakit Paru menganut asas komando karena adanya seorang atasan saja yang membawahi beberapa orang bawahan
REFERENSI
Adikoesoemo.2003. Manajemen Rumah Sakit.Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan
Asrul, Azwar.1988. Pengantar Administrasi Kesehatan.Jakarta
: Binarupa Aksana
Rais, Soenyoto.1994.Pengelolaan Organisasi. Surabaya:
Airlangga University Press
Gitosudarmo, Indriyo.1996.Prinsip Dasar MANAJEMEN Edisi3.Yogyakarta
: BPFE-YOGYAKARTA
Tidak ada komentar :
Posting Komentar