Kasus Clostridium
perfringens :
Clostridium
perfringens in Meat and Meat Products
HERBERT
E. HALL AND ROBERT ANGELOTTI
Robert
A. Taft Sanitary Engineering Center, U.S. Public Health Service, Cincinnati,
Ohio
A
total of 262 specimens of meat and meat dishes were examined for the presence
of Clostridium perfringens. Of this total, 161 were raw, unprocessed beef,
veal, lamb, pork, or chicken; 101 were processed meats and meat dishes. C.
perfringens was isolated from 113 (43.1%) of these specimens. The highest
percentage of contamination (82%) was found in veal cuts, and the lowest (4.7%)
in sliced sandwich meats and spreads.
Only
2 of the 113 isolates were shown to produce heatresistant spores, which
indicates a very low incidence (0.8%) of contamination. These findings indicate
that outbreaks of C. perfringens food-borne disease in the Cincinnati area are
caused principally by the contamination of the food with vegetative cells or
spores of the organism after cooking. Studies of the effects of various holding
temperatures on the growth of C. perfringens indicated that, in the range of 5
to 15 C, no multiplication would occur, but that viable cells would still be
present at the end of a 5-day holding period. Extremely rapid growth occurred
at temperatures around 45 C, and complete inhibition of growth was accomplished
between 49 and 52 C.
source :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1058257/pdf/applmicro00359-0062.pdf
Pembahasan :
Sumber :
Pada kasus yang saya
bahas, sumbernya adalah daging sapi, domba, babi, atau ayam yang belum diproses.
daging olahan dan hidangan daging. Selain pada daging, bakteri ini dapat tumbuh
cepat pada makanan non daging yang telah dimasak. Sayuran, buah-buahan serta
makanan-makanan kering sering menjadi
sumber bakteri ini.
Penyebab :
Pada
kasus yang dibahas, penyeabnyaadalah Makanan
asal hewan (daging dan olahannya) terkontaminasi dengan Clostridium perfringens
melalui proses pemotongan dengan spora
dari lingkungan atau dari saluran usus hewan yang dipotong.
Hal yang sama juga terjadi pada makanan non daging, sayuran
dan buah-buahan karena adanya kontaminasi spora Clostridium perfringens melalui
tanah.
Efek :
Beberapa
strain Clostridium perfringens menghasilkan enterotoksin yang kuat, terutama
bila tumbuh dalam masakan daging. Kerja enterotoksin Clostridium perfringens meliputi hipersekresi
yag nyata dala jejunum dan ileum, disertai kehilangan cairan dan elektrolit
pada diare. Bila lebih dari 108 sel vegetative termakan dan bersporulasi dalam
usus, terbentuk enterotoksin. Enterotoksin adalah suatu protein yang tampaknya
identik dengan komponen pembungkus spora, berbeda dengan toksin klostridia
lainnya, menyebabkan diare hebat dalam 6-18 jam penyakit ini cenderung sembuh
sendiri. Keracunan makanan karena Clostridium perfringens biasanya terjadi
setelah memakan sejumlah besar klostridia yang tumbuh dalam makanan daging yang
dihangatkan.
Namun
ada Strain lainnya menyebabkan gastroenteritis berat, yang sering berakibat
fatal.
Gastroenteritis adalah
salah satu penyakit ang disebakan oleh Clostridium perfringens. Gastroenteritis
ini disebabkan karena memakan makanan yang tercemar oleh toksin (racun) yang dihasilkan
oleh bakteri Clostridium perfringens.
Pengendalian :
Pencegahan
secara total mungkin tidak dapat dilakukan, namun makanan(daging dan
olahannya) yang dimasakdan dipanaskan dengan melakukan pemasakan dengan sempurna sebelum dihidangkan agar dapat
tercegah dari infeksi dan keracunan dan disimpan dengan benar
umumnya aman dikonsumsi. itu, Jangan membeli daging dengan cirri-ciri :
1.
adanya perubahan bau menjadi tengik atau bau busuk,
2.
terbentuknya lendir,
3.
adanya perubahan warna,
4.
adanya perubahan rasa menjadi asam,
5.
tumbuhnya kapang pada bahan/dendeng kering.
Saran :
Akan lebih baik adanya
antisipasi dini dalam menanggulangi Clostridium perfringens, yaitu
1. Dengan pemberian Pendidikan
tentang dasar-dasar kebersihan dalam sanitasi makanan,
2. Jangan biarkan makanan berada pada
suhu kamar yang memungkinkan mikroorganisme yang mengkontaminasi berkembang
biak.
Daftar Pustaka :
E.
Hall, Herbert., Robert Angelotti. 1964.
“Clostridium perfringens in Meat and Meat Products”. Ohio. [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1058257/pdf/applmicro00359-0062.pdf]
Tidak ada komentar :
Posting Komentar