arind

Jumat, 12 Juli 2013

Kuis K3



Pertemuan pertama
1.      Pengertian
a.      safety
·         Control of accident
·         Bebas dari kecelakaan
·         suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya
b.      Acciddent
·         Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.
c.       Inccident
·         Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.
2.      Sebutkan 5 kartu domino pada teori Domino!
a.      Hereditas
Latar belakang seseorang : pengetahuan kurang
Kadang merupakan sifat : keras kepala
b.      Unsafe Act (meninggalkan alat pengaman, housekeeping jelek.)
c.       Unsafe condition( cahaya kurang, mesin tua tak ada pelindung)
d.      Kecelakaan
e.      Kerugian
3.      Sebutkan 4 area pengendalian kecelakaan kerja!




4.      Mengapa sub standart Act dan sub standart condition lebih fungsional dari pada unsafe Act dan unsafe Condition?
Karena pada sub standart Act & condition terdapat standart atau patokan bagaimana tindakan dan kondisi yang aman. Sedangkan pada unsafe act & condition tidak ada patokan atau standart yang menyulitkan untuk menilai kondisi dan tindakan yang aman bagaimana.
5.      Sebutkan energy yang terlibat dalam kecelakaan kerja!
a.      Energy mekanik
b.      Energy fisik
c.       Energy panas
d.      Energy listrik/ elektrik
e.      energi kinetic
f.        energy panas
g.      energy radiasi
6.      Sebutkan unsur dari Lack of Control!
·         Managemen pengendalian
·         Standard managemen
7.      Sebutkan personal factor dan job factor!
a.      Personal factor (Faktor manusia):
        a. Pengetahuan kurang
        b. Motivasi kurang
        c. Keterampilan kurang
        d. Problem/stress fisik atau mental
        e. Kemampuan yang tidak cukup secara fisik dan mental 
f. Usia Pekerja
Job factor (Faktor pekerjaan):
      a. Standar mutu pekerjaan yang tidak memadai
      b. Desaign dan maintenance yang tidak baik
      c. Pemakaian yang tidak normal dan lain-lain 
d. Kepemimpinan yang lemah
e.perawatan yang tidak baik
8.      Apakah benar penggunaan APD mencegah terjadinya kecelakaan kerja?
Benar, APD mampu mencegah terjadinya kecelakaan kerja. namun penggunaan APD adalah  upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.   
9.      Sebutkan 3 tahap pengendalian kerja!
a.        Pengendalian secara engineering, adalah pengendalian yang dilakukan dengan cara langsung menangani mesin aau objek yang terkait berpotensi menjadi sumber hazard
Contoh => pemasangan frame pada fan
b.        Pengendalian secara administratif, pengendalian dengan cara mengelola sistem yang ada dengan tujuan menurunkan kontak hazard dengan pekerja
pemsangan rambu, pelatihan, pembuatan prosedur, instruksi kerja, peratura
c.         Pengendalian dengan memakai alat pelindung diri
kewajiban memakai masker , kacamata las, helm, sepatu kaos tangan saat bekerja
10.  Sebutkan sub standart condition dan sub standart Act!
Sub standart Act
a.      OPERASIKAN ALAT TANPA WEWENANG
b.      GAGAL MEMBERI PERINGATAN
c.        MEMBONGKAR SECARA SALAH
d.       BEKERJA DG KECEPATAN SALAH
e.       GUNAKAN ALAT RUSAK
f.         GUNAKAN ALAT DG CARA SALAH
g.       GAGAL MEMAKAI APD DG BENAR
h.      MENYUSUN SECARA SALAH
i.         MENGANGKAT SECARA SALAH
j.         POSISI KERJA SALAH
k.        MEMPERBAIKI ALAT YG HIDUP
l.         BERCANDA DI TEMPAT KERJA
m.     MABUK KRN ALKOHOL/OBAT KERAS
SUBSTANDARD CONDITION
a.      PERALATAN PELINDUNG TDK MEMENUHI SYARAT
b.       BAHAN / ALAT RUSAK
c.        RUANG TERLALU SESAK/ SEMPIT
d.       SISTEM TANDA PERINGATAN KURANG MEMADAI
e.       HOUSEKEEPING BURUK
f.        VENTILASI YANG KURANG BAIK
g.      PENAHAYAAN YANG KURANG/LEBIH

Pertemuan kedua :
1.      Pengertian
a.      Kesehatan Kerja adalah:
aspek / unsur kesehatan yang erat bertalian dengan lingkungan kerja dan pekerjaan yang secara langsung / tak             langsung dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja (Menurut ILO dan WHO)
b.        Occupational disease (peny. akibat kerja) :
penyakit yang disebabkan karena      pekerjaannya /            lingkungan kerja.
penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan, pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab, harus ada hubungan sebab akibat antara proses penyakit dan hazard di tempat kerja
c.       Work related disease (peny.terkait kerja) :
penyakit yang berhubungan / terkait             dengan            pekerjaan, namun bukan        akibat             karena pekerjaan.      
penyakit dengan penyebab multifaktorial, dengan kemungkinan besar berhubungan dengan pekerjaan dan kondisi tempat kerja. Pajanan di tempat kerja tersebut memperberat, mempercepat terjadinya serta menyebabkan kekambuhan penyakit.
2.      Perbedaan dari penyakit Umum, PAK, dan PHAK!
a.      General disease (penyakit umum) :
penyakit yang mengenai pada masyarakat umum (general disease).
Misal : influenza, sakit kepala
b.      Work related disease (peny.terkait kerja) :
penyakit yang berhubungan / terkait             dengan pekerjaan, namun bukan akibat karena pekerjaan.      
Misal : asma, TBC, hipertensi
c.       Occupational disease (peny. akibat kerja) :
penyakit yang disebabkan karena pekerjaannya / lingkungan kerja.
Misal : keracunan Pb, asbestosis, silikosis
No.
PAK
PHAK
1
Diatur oleh kep.men. No.01/MEN/1981
Diatur dalam kep.pres. No.22/KEPRES/1993
2
Meliputi 30 jenis penyakit
Meliputi 31 jenis penyakit

3
Terjadi hanya diantara populasi pekerja (occurs mainly among working population)
Terjadi juga pada populasi penduduk (occurs largely in the community)
4
Penyebab spesifik
Penyebab multi faktor

5
Adanya paparan di tempat kerja merupakan hal yang penting
Pemaparan di tempat kerja mungkin merupakan salah satu factor
6
Tercatat dan mendapatkan ganti rugi (notifiable and compensable)
Mungkin tercatat dan mungkin dapat ganti rugi (maybe notifiable and compensable)

3.      Sebutkan faktor-faktor penyebab PAK!
a.       Faktor Fisik
kebisingan, suhu dan kelembaban, kecepatan aliran udara / angin, getaran / vibrasi mekanis, radiasi gelombang elektromagnetik dan tekanan udara / atmosfir
b.      Faktor Kimia
gas, uap, debu, kabut / mist. Fume asap, larutan dan zat padat
c.       Faktor Biologis
bakteri, virus, tumbuh-tumbuhan dan hewan
d.      Faktor fisiologis
sikap dan cara kerja, jam kerja dan istirahat
e.      Faktor mental psikologis/ psikososial
suasana kerja, hubungan antara karyawan dan pengusaha pemilihan kerja dan lain-lain
4.      Mengapa PAK sulit di diagnosis?
a.      Masa inkubasi penyakit akibat Kerja lama
b.      Gejala hampir sama dengan penyakit umum
c.       Masih lemahnya kemampuan dokter dalam mengetahui penyakit akibat kerja
d.      Pemeriksaan PAK tidak cukup hanya dengan pemeriksaan klinis
5.      Sebutkan tujuan dari kesehatan kerja!
a.      Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi- tingginyan baik jasmani, rohani maupun sosial untuk semua lapangan pekerjaan
b.      Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan karena kondisi kerja
c.       Melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatan yang timbul akibat pekerjaan
d.      Menempatkan tenaga kerja pada suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi             fisik/ faal tubuh dan mental psikologis tenaga kerja yang bersangkutan

Pertemuan ketiga :
1.      Apa yang disebut surveilans?
Surveilans adalah suatu upaya untuk meminimalkan kejadian PAK,PHAK, dan kecelakaan dengan suatu proses pengamatan yang terus menerus secara sistematik dan berkesinambungan dalam pengumpulan data, analisis, dan interpretasi data kesehatan.
2.      Tujuan surveilans :
-Sebagai data pembanding ( baseline data) terhadap data yang diperoleh di masa yang akan dating
-Peningkatan kewaspadaan terhadap terjadinnya PAK, PHAK, dan kecelakaan akibat kerja
-Untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan kerja dan mengukur efektifitasnya.
-Untuk perencanaan program promosi kesehatan kerja
3.      Apakah fungsi dari surveilans epidemiologi?
Dapat mengidentifikasi adanya masalah dan mampu mengidentifikasi faktor risiko dan faktor determinan dari maalah tersebut, sehinga dapat memberi masukan dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada secara efektif dan efisien
4.      Langkah – langkah surveilans :
a.      Observasi
Berupa pemantauan terhadap obyek yang menjadi sasaran
b.      Pengumpulan data
Data yang didapat berupa :
1.      Data primer : dari observasi
2.      Data sekunder : dari dokumentasi
c.       Analisis Data
Menganalisis data dan menyajikannya dala bentuk table, grafik, gambar, dll.
d.      Menarik kesimpulan
e.      Disebarkan dengan sasaran pihak manajemen. Dari pihak manajemen disebarakan kepada pekerja ( dapat berupa program kesehatan)
5.         Sebutkan program program kesehatan yang anda ketahui
a.      Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja
Sasaran : pekerja, keluarga, tamu, masyarakat sekitar
Materi yang dapat disampaikan :
                                                              i.      Tidak merokok di tempat kerja.
                                                            ii.      Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
                                                          iii.      Melakukan olahraga secara teratur atau aktifitas fisik.
                                              iv.      Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan   buang air kecil.
                                                             v.      Managemen stress
                                                           vi.      Penggunaan APD
b.      Audit kesehatan kerja
c.       Pelayanan kesehatan di tempat kerja
6.      Sebutkan tujuan dari kesehatan kerja!
a.      Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi tingginyan baik jasmani, rohani maupun sosial untuk semua lapangan pekerjaan
b.      Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan karena kondisi kerja
c.       Melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatan yang timbul akibat pekerjaan
d.      Menempatkan tenaga kerja pada suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisik/ faal tubuh dan mental psikologis tenaga kerja yang bersangkutan